VIVAnews- Mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Muhammad Nur menjadi korban penembakan orang yang tak dikenal Selasa, 10 Mei 2011. Ia diikuti orang tak dikenal sesudah keluar dari kampus.
Peristiwa penembakan tersebut terjadi sekitar di Jalan Abdullah Daeng Sirua, Makassar pukul 18:00 WITA. Korban langsung dilarikan RS Ibnu Sina, Jalan Urip Sumoharjo, atau persis terletak didepan kampus UMI Makassar. Nur terkena tembak di bagian punggung kanan dan proyektil peluru tersebut kini bersarang dibagian leher korban.
Namun, Pembantu Rektor III UMI Makassar Ahmad Gani menyatakan, kondisi Nur sudah stabil dan saat ini sudah dipindahkan ke kamar perawatan. Korban juga sudah siuman dan sudah bisa diajak berbicara, namun namun untuk saat ini belum bisa makan.
“Kondisinya sudah baik dan soal peluru yang masih tertinggal di leher korban, rencananya baru akan diangkat Rabu besok,” terang Ahmad Gani kepada VIVAnews.
Sementara itu, berdasarkan informasi yang dihimpun VIVAnews, penembakan itu terjadi saat korban sedang menuju tempat kosnya disekitar Jalan Abdullah Daeng Sirua. Ditengah perjalanan, ia yang sedang membonceng pacarnya itu ternyata diikuti oleh dua orang tak dikenal yang menggunakan sepeda motor
“Tiba-tiba korban didekati dari belakang dan menempelkan senjata dibagian punggung kanan. Tanpa mengeluarkan kata-kata, pelaku kemudian langsung menembak korban, Setelah itu pelaku langsung melarikan diri,” kata Maulana, salah seorang rekan korban yang menunggunya di rumah sakit.
Karena terluka, ia kemudian bersama pacarnya langsung menuju RS Ibnu Sina untuk menjalani perawatan intensif. Ia dan pacarnya sendiri mengaku tidak sempat mengenali tanda-tanda satupun pelaku karena sudah panik.
Motif penembakan hingga saat ini belum diketahui dan telah diserahkan sepenuhnya kepada kepolisian. Pembantu Rektor III UMI, Ahmad Gani meminta kepolisian untuk mengungkap kasus tersebut. “Kejadian terror di UMI sudah berkali-kali. Jika ditindak tegas, mudah-mudahan aksi-aksi kekerasan dan teror tidak terjadi lagi,” kata Ahmad Gani lagi.
Sementara itu, sekitar 50 orang rekan Nur menunggu perkembangan dari penanganan kesehatan terhadap korban. Mereka berasal dari sejumlah kampus dan organisasi pencinta alam UMI Makassar.
“Tiba-tiba korban didekati dari belakang dan menempelkan senjata dibagian punggung kanan. Tanpa mengeluarkan kata-kata, pelaku kemudian langsung menembak korban, Setelah itu pelaku langsung melarikan diri,” kata Maulana, salah seorang rekan korban yang menunggunya di rumah sakit.
Karena terluka, ia kemudian bersama pacarnya langsung menuju RS Ibnu Sina untuk menjalani perawatan intensif. Ia dan pacarnya sendiri mengaku tidak sempat mengenali tanda-tanda satupun pelaku karena sudah panik.
Motif penembakan hingga saat ini belum diketahui dan telah diserahkan sepenuhnya kepada kepolisian. Pembantu Rektor III UMI, Ahmad Gani meminta kepolisian untuk mengungkap kasus tersebut. “Kejadian terror di UMI sudah berkali-kali. Jika ditindak tegas, mudah-mudahan aksi-aksi kekerasan dan teror tidak terjadi lagi,” kata Ahmad Gani lagi.
Sementara itu, sekitar 50 orang rekan Nur menunggu perkembangan dari penanganan kesehatan terhadap korban. Mereka berasal dari sejumlah kampus dan organisasi pencinta alam UMI Makassar.
Laporan: Rahmat Zeena|Makassar
• VIVAnews
0 komentar:
Post a Comment